Kuota Internet: Kebutuhan pokok Era Digital Sebagai warga negara, hampir 60% penduduk Indonesia merupakan individu-individu yang aktif menggunakan dan berinteraksi melalui internet, atau warganet. Proporsi tersebut menempatkan Indonesia dalam 10 besar penggina internet terbesar di dunia. Dengan 143 juta pengguna internet, menurut data statistic 2017, Indonesia berada pada peringkat 5 dunia, dibawah China, India, Amerika Serikat dan Brasil. Jumlah tersebut diperkirakan akan semakin melonjak melihat perkembangan populasai warganet Indonesia yang semakin meluas dalam 10 tahun terakhir. Terdapat dua faktor utama penyebab lonjakan warganet. Faktor pertama adalah murahnya tariff internet di Indonesia. Berdasar hasil pengumpulan data dari enam operator penyedia internet nasional pada Agustus 2018, terungkap bahwa tariff perkilobit termurah adalah Rp. 0,003 perkilobit. Tarif tersebut didapatkan dari paket data sebesar 20 gigabit yang dijual dengan harga Rp. 100.000 dengan masa aktif satu bulan. Jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia, rentang tarif Internet di Indonesia masuk kategori murah. Data survei McKinsey tahun 2016 menunjukkan tariff internet di Indonesia adalah kedua yang paling murah di dunia setelah India. Tarif Internet per gigabit di Indonesia senilai Rp. 92.480. Dikawasan Asia Tenggara, negara yang tarif internetnya paling dekat selisihnya dengan Indonesia adalah Thailand yakni Rp. 165.920 per gigabit. Sedangkan tarif Internet paling mahal di dunia ada di Kanada dengan uang Rp. 1,6 juta hanya mendapatkan internet 1 gigabit saja. Selain tarif murah, faktor pendorong lonjakan jumlah warganet yang kedua adalah semakin terjangkaunya perangkat akses internet. Perangkat yang dominan digunakan untuk mengakses internet adalah ponsel pintar. Sebesar 83 persen pengakses internet di Indonesia menggunakan ponsel pintar. Sedangkan pengguna perangkat komputer hanya separuhnya, yakni 44 persen. Berdasarkan wacana tersebut maka pernyataan yang tidak tepat adalah

Kuota Internet: Kebutuhan pokok Era Digital

Daftar isi : hide

Sebagai warga negara, hampir 60% penduduk Indonesia merupakan individu-individu yang aktif
menggunakan dan berinteraksi melalui internet, atau warganet. Proporsi tersebut menempatkan Indonesia dalam 10 besar penggina internet terbesar di dunia. Dengan 143 juta pengguna internet, menurut data statistic 2017, Indonesia berada pada peringkat 5 dunia, dibawah China, India, Amerika Serikat dan Brasil.

Jumlah tersebut diperkirakan akan semakin melonjak melihat perkembangan populasai warganet Indonesia yang semakin meluas dalam 10 tahun terakhir. Terdapat dua faktor utama penyebab lonjakan warganet. Faktor pertama adalah murahnya tariff internet di Indonesia. Berdasar hasil pengumpulan data dari enam operator penyedia internet nasional pada Agustus 2018, terungkap bahwa tariff perkilobit termurah adalah Rp. 0,003 perkilobit. Tarif tersebut didapatkan dari paket data sebesar 20 gigabit yang dijual dengan harga Rp. 100.000 dengan masa aktif satu bulan.

Jika dibandingkan dengan negara-negara di dunia, rentang tarif Internet di Indonesia masuk kategori murah. Data survei McKinsey tahun 2016 menunjukkan tariff internet di Indonesia adalah kedua yang paling murah di dunia setelah India. Tarif Internet per gigabit di Indonesia senilai Rp. 92.480. Dikawasan Asia Tenggara, negara yang tarif internetnya paling dekat selisihnya dengan Indonesia adalah Thailand yakni Rp. 165.920 per gigabit. Sedangkan tarif Internet paling mahal di dunia ada di Kanada dengan uang Rp. 1,6 juta hanya mendapatkan internet 1 gigabit saja.

Selain tarif murah, faktor pendorong lonjakan jumlah warganet yang kedua adalah semakin terjangkaunya perangkat akses internet. Perangkat yang dominan digunakan untuk mengakses internet adalah ponsel pintar. Sebesar 83 persen pengakses internet di Indonesia menggunakan ponsel pintar. Sedangkan pengguna perangkat komputer hanya separuhnya, yakni 44 persen.

Berdasarkan wacana tersebut maka pernyataan yang tidak tepat adalah
(A) Terdapat dua faktor utama melonjaknya pengguna internet di Indonesia, yaitu murahnya tarif dan semakin terjangkau perangkat akses
(B) Indonesia menempati urutan kedua di dunia untuk tarif internet termurah
(C) Jumlah pengguna internet di Indonesia menempati urutan kelima di dunia
(D) Sebagian besar pengguna internet di Indonesia menggunakan ponsel pintar
(E) Indonesia menempati urutan kedua untuk tarif termurah di Asia Tenggara

Jawaban dari pertanyaan di atas adalah (E) Indonesia menempati urutan kedua untuk tarif termurah di Asia Tenggara

Untuk memahami alasannya, simak pembahasan berikut.

Informasi adalah sekumpulan data dan fakta yang dikemas dan disusun agar menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi dalam sebuah paragraf dapat dibedakan menjadi informasi tersurat dan tersirat.
1. Informasi tersurat : informasi yang telah tertulis secara eksplisit atau langsung di dalam teks. Informasi ini dapat ditemukan pada tiap-tiap kalimat dalam teks tersebut.
2. Informasi tersirat: informasi yang tidak tertulis secara langsung dalam teks. Maka untuk mendapatkannya harus melalui proses pengambilan simpulan dari informasi tersebut.

langkah-langkah menemukan informasi sesuai teks:
1. Baca teks dengan saksama.
2. Temukan gagasan/inti teks
3. Temukan kata kunci pada teks. Kata kunci adalah kata yang muncul secara berulang.
4. Sesuaikan isi teks dengan pernyataan pada pilihan jawaban.

Berdasarkan wacana tersebut, pernyataan yang tidak tepat adalah ” Indonesia menempati urutan kedua untuk tarif termurah di Asia Tenggara”. Di Asia Tenggara Indonesia merupakan negara yang memiliki tarif internet termurah diikuti Thailand. Hal ini dibuktikan pada kalimat “Dikawasan Asia Tenggara, negara yang tarif internetnya paling dekat selisihnya dengan Indonesia adalah Thailand yakni Rp. 165.920 per gigabit.” Pernyataan tersebut tidak tepat juga dibuktikan pada hasil survey yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara dengan tarif internet termurah kedua di dunia setelah India. Bukti pernyataan ini terdapat pada kalimat “Data survei McKinsey tahun 2016 menunjukkan tariff internet di Indonesia adalah kedua yang paling murah di dunia setelah India.”

Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.

Semoga membantu.????