Munculnya golongan intelektual di Indonesia pada awal abad XX memp ercepat proses berkembangnya nasionalisme Indonesia. Menurut Anda, benar atau salah pernyataan tersebut? Jelaskan dasar pendapat Anda!

Munculnya golongan intelektual di Indonesia pada awal abad XX memp ercepat proses berkembangnya nasionalisme Indonesia. Menurut Anda, benar atau salah pernyataan tersebut? Jelaskan dasar pendapat Anda!

Jadi, jawabannya adalah benar, akar-akar nasionalisme di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari munculnya Politik Etis pada. Adanya politik etis memunculkan golongan kaum terpelajar yang mempelopori terbentuknya organisasi-organisasi pergerakan nasional, seperti: Budi Utomo, Indische Partij, Taman Siswa, dan Sarekat Islam.

Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut:

Nasionalisme merupakan suatu rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air yang ditimbulkan oleh persamaan tradisi yang berkaitan dengan sejarah, bahasa, kebudayaan, pemerintahan, tempat tinggal, dan keinginan untuk mempertahankan kesatuan bangsa.
Sedangkan, demokrasi berasal dari kata “demos” yang artinya rakyat, dan “kratos” yang berarti pemerintahan. Sehingga, demokrasi dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk pemerintahan yang memberikan rakyat kewenangan penuh untuk memilih pemimpin yang kemudian mengatur negara tersebut.

Akar nasionalisme dan demokrasi di Indonesia, tidak bisa dilepaskan dari munculnya Politik Etis atau politik balas budi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda pada awal abad ke-20. Terdapat tiga program dalam Politik Etis, yaitu: irigasi, imigrasi, dan edukasi. Namun, hal yang paling mencolok yaitu di bidang pendidikan, karena adanya politik etis memunculkan kembali golongan kaum terpelajar. Berkat pendidikan bergaya Barat yang mereka terima di sekolah, para priyayi tersebut memiliki kesadaran bahwa masyarakat pribumi harus mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain dalam mencapai kemajuan modernitas. Golongan priyayi tersebut banyak yang berprofesi sebagai guru, jurnalis, dokter, dan aparatur pemerintahan. Melalui bidang pendidikan, pers, dan parlemen, para priyayi baru ini menyebarkan ide-ide dan pemikiran mereka yang membawa bagi bangsa Indonesia. Selain itu, adanya golongan terpelajar menyebabkan berdirinya organisasi-organisasi pergerakan nasional, seperti: Budi Utomo, Indische Partij, Taman Siswa, Sarekat Islam, dan lain sebagainya.

Semoga membantu ????