Sebutkan indikator pemerataan pendapatan!

Sebutkan indikator pemerataan pendapatan!

Indikator yang dapat diukur dalam pemerataan pendapatan
1. Pendapatan penduduk
2. Jumlah penduduk
3. Angka kemiskinan
4. Tingkat konsumsi masyarakat

Berikut ini pembahasannya ya!

Berdasarkan perhitungan ratio gini bila nilai koefisien gini semakin mendekati 0 maka distribusi pendapatan makin merata. Namun jika semakin mendekati 1 distribusi pendapatan makin tidak merata. Berikut patokan nilai koefisien gini (G):
G < 0,4 = tingkat ketimpangan rendah (merata)
0,4 < G < 0,5 = tingkat ketimpangan sedang
G > 0,5 = tingkat ketimpangan tinggi (tidak merata)
Koefisien gini adalah ukuran ketimpangan pendapatan agregat yang angkanya berkisar antara 0 – 1.
Indeks gini yang besar (mendekati 1) menunjukkan ketidakmerataan pendapatan yang mana akan terlihat kesenjangan antara kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi dengan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (yang kaya dengan yang miskin). Ketidakmerataan pendapatan ini juga dapat dilihat dari angka kemiskinan yang cukup tinggi.

Berdasarkan kriteria bank dunia pemerataan distribusi pendapatan dilihat dari porsi pendapatan nasional yang dinikmati oleh 3 lapisan penduduk yang digunakan untuk konsumsi (pengeluaran).
Indikator ketimpangan distribusi pendapatan menurut bank dunia
1. Kelompok 40% penduduk termiskin pengeluarannya < 12% dari keseluruhan pengeluaran = tingkat ketimpangan tinggi (tidak merata)
2. Kelompok 40% penduduk termiskin pengeluarannya antar 12% – 17% dari keseluruhan pengeluaran = tingkat ketimpangan sedang.
3. Kelompok 40% penduduk termiskin pengeluarannya > 17% dari keseluruhan pengeluaran = tingkat ketimpangan rendah (merata)
Jadi berdasarkan kriteria bank dunia, semakin besar pengeluaran kelompok 40% penduduk termiskin, distribusi pendapatan semakin merata. Dan pengeluaran ini dapat dilihat dari tingkat konsumsi.

Oleh karena itu, Indikator yang dapat diukur dalam pemerataan pendapatan adalah :
1. Pendapatan penduduk
2. Jumlah penduduk
3. Angka kemiskinan
4. Tingkat konsumsi masyarakat