“Kenapa dengan kakimu, Antelop?” tanya Uno setelah sampai di dekat Antelop. “Aduh, kakiku sakit. Kakiku terkilir,” Antelop merintih kesakitan, “Aku tidak bisa lagi berlari,” lanjut Antelop. Kali ini ia menangis sedih. Sebelumnya ia sangat yakin memenangkan perlombaan. Tapi, kejadian itu membuat harapannya pupus. Tanpa berpikir panjang, Uno menawarkan diri untuk menggendong Antelop. “Kamu harus mendapatkan pengobatan. Aku akan gendong kamu sampai garis akhir. Di sana ada panitia yang membawa obat-obatan.” Tentukan amanat dalam kutipan fabel tersebut!

“Kenapa dengan kakimu, Antelop?” tanya Uno setelah sampai di dekat Antelop.
“Aduh, kakiku sakit. Kakiku terkilir,” Antelop merintih kesakitan, “Aku tidak bisa lagi berlari,” lanjut Antelop. Kali ini ia menangis sedih. Sebelumnya ia sangat yakin memenangkan perlombaan. Tapi, kejadian itu membuat harapannya pupus.
Tanpa berpikir panjang, Uno menawarkan diri untuk menggendong Antelop.
“Kamu harus mendapatkan pengobatan. Aku akan gendong kamu sampai garis akhir. Di sana ada panitia yang membawa obat-obatan.”

Tentukan amanat dalam kutipan fabel tersebut!

Amanat dalam fabel tersebut adalah “Seseorang hendaknya memiliki rasa kepedulian yang tinggi dibandingkan rasa berkompetisi.”

Mari kita simak pembahasan berikut ini ya.

Fabel merupakan cerita fiksi yang diperankan oleh tokoh hewan yang bersifat dan berperilaku seperti manusia.

Salah satu unsur intrinsik teks fabel ialah amanat. Amanat merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca melalui cerita.

Berdasarkan penjelasan tersebut, Amanat dalam fabel tersebut adalah “Seseorang hendaknya memiliki rasa kepedulian yang tinggi dibandingkan rasa berkompetisi.” Hal ini dapat dilihat pada kutipan “Kamu harus mendapatkan pengobatan. Aku akan gendong kamu sampai garis akhir. Di sana ada panitia yang membawa obat-obatan.”

Dengan demikian, amanat dalam fabel tersebut adalah “Seseorang hendaknya memiliki rasa kepedulian yang tinggi dibandingkan rasa berkompetisi.”

Semoga membantu 