Mengapa pada masa Demokrasi Liberal sering terjadi pergantian kabinet?

Mengapa pada masa Demokrasi Liberal sering terjadi pergantian kabinet?

Pada masa Demokrasi Liberal sering terjadi pergantian kabinet karena antara masing-masing partai tidak ada sikap saling percaya.

Berikut penjelasannya ya.

Masa demokrasi liberal ditandai dengan sistem multi partai. Sistem multi partai menimbulkan persaingan antar golongan sehingga mengakibatkan ketidakstabilan politik Indonesia. Ketidakstabilan politik juga diwarnai jatuh bangunnya kabinet karena antara masing-masing partai tidak ada sikap saling percaya. Sebagai bukti dapat dilihat pergantian kabinet dalam waktu yang relatif singkat berikut ini.
1. Kabinet Natsir (September 1950 – Maret 1951).
2. Kabinet Sukiman (April 1951 – Februari 1952).
3. Kabinet Wilopo (April 1952 – Juni 1953).
4. Kabinet Ali Sastroamijoyo I (Juli 1953 – Agustus 1955).
5. Kabinet Burhanuddin Harahap (Agustus 1955 – Maret 1956)
6. Kabinet Ali Sastroamijoyo II (Maret 1956 – Maret 1957).
7. Kabinet Juanda (Maret 1957 – Juli 1959).

Dengan demikian, pada masa Demokrasi Liberal sering terjadi pergantian kabinet karena antara masing-masing partai tidak ada sikap saling percaya.

Semoga membantu✨