Keteladanan dari sosok Abdul Muis dalam teks biografi tersebut adalah ….

Bacalah kutipan biografi berikut dengan cermat!

Abdul Muis lahir di Bukit Tinggi 3 Juli 1883. Pendidikan ELS, Stovia di Jakarta tidak sampai selesai. Istrinya, Sunarsih-seorang wartawati Press Agenscap Hindie Timur.

Abdul Muis bekerja di harian “Preanger Bode”, surat kabar Belanda terbitan Bandung. Tugasnya mengoreksi karangan-karangan yang akan dimasukkan ke percetakan sehingga ia membaca karangan- karangan Belanda yang berisi penghinaan terhadap bangsa Indonesia.

Perasaan terhina, namun protes terhadap atasannya tak ditanggapi. Ini mendorongnya menulis karangan yang menangkis penghinaan penulis-penulis Belanda. Artikel-artikelnya ia kirim ke harian “De Express” berbahasa Belanda yang dipimpin Douwes Dekker
(Danudirdja Setiabudi).

Keteladanan dari sosok Abdul Muis dalam teks biografi tersebut adalah ….

A. Mengoreksi karangan-karangan yang masuk ke penerbit untuk diterbitkan.
B. Membaca karangan-karangan Belanda yang berisi penghinaan terhadap bangsa Indonesia.
C. Menikahi seorang wartawati Pres Agenschap Hindie Timur.
D. Menulis karangan yang menangkis penghinaan penulis Belanda terhadap bangsa Indonesia.
E. Memiliki pendidikan ELS dan Stovia di Jakarta dan bekerja di “Preanger Bode”

Jawaban yang benar adalah D.

Teks biografi adalah teks yang menjelaskan kisah hidup seseorang atau tokoh.

Struktur teks biografi terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Orientasi
Orientasi merupakan bagian awal dari teks biografi. Bagian ini memuat informasi umum sang tokoh, mulai dari nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, dan lain-lain.
2. Peristiwa penting
Pada bagian ini disusun secara kronologis atau urutan waktu kejadian. Peristiwa yang ditulis merupakan peristiwa utama atau yang paling berkesan dialami tokoh sehingga pembaca dapat mengambil hikmah dan teladan dari kisah hidup sang tokoh.
3. Reorientasi
Reorientasi merupakan pernyataan kesimpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah dijabarkan sebelumnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, keteladanan dari sosok Abdul Muis dalam teks biografi adalah menulis karangan yang menangkis penghinaan penulis Belanda terhadap bangsa Indonesia. Dibuktikan dengan kutipan “Perasaan terhina, namun protes terhadap atasannya tak ditanggapi. Ini mendorongnya menulis karangan yang menangkis penghinaan penulis-penulis Belanda. Artikel-artikelnya ia kirim ke harian “De Express” berbahasa Belanda yang dipimpin Douwes Dekker.”. Kutipan tersebut merupakan peristiwa penting yang menjelaskan keteladanan sang tokoh.