Hal yang dapat diteladani dari Eduard Douwes Dekker adalah ….

Bacalah kutipan biografi berikut dengan cermat!

Eduard Douwes Dekker (2 Maret 1820 19 Februari 1887) lebih dikenal dengan nama pena multatuli, adalah penulis Belanda yang terkenal dengan novel Satirenya Max Havelaar (1860), yang berisi kritik atas perlakuan buruk penjajah Belanda terhadap orang-orang Indonesia. Multatuli telah mengilhami bukan hanya karya sastra di Indonesia, melainkan juga telah mengubah semangat kebangsaan di Indonesia. Semangat kebangsaan ini bukan saja pemberontakan terhadap sistem kolonial dan eksploitasi ekonomi Hindi-Belanda (missal tanam paksa). melainkan juga kepala adat, kekuasaan, dan feodalisme yang tidak ada

Hal yang dapat diteladani dari Eduard Douwes Dekker adalah ….

A. Keberaniannya dalam berjuang melawan penjajah.
B. Semangatnya yang mengilhami bangsa Indonesia.
C. Kritikan Eduard Douwes Dekker sebagai Multatuli.
D. Terkenalnya Eduard Douwes Dekker sebagai Multatuli.
E. Keberaniannya mempersonifikasikan dirinya sebagai Max Havelaar.

Jawaban yang benar adalah B.

Teks biografi adalah teks yang menjelaskan kisah hidup seseorang atau tokoh.

Struktur teks biografi terdiri atas tiga bagian, yaitu:
1. Orientasi
Orientasi merupakan bagian awal dari teks biografi. Bagian ini memuat informasi umum sang tokoh, mulai dari nama, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, dan lain-lain.
2. Peristiwa penting
Pada bagian ini disusun secara kronologis atau urutan waktu kejadian. Peristiwa yang ditulis merupakan peristiwa utama atau yang paling berkesan dialami tokoh sehingga pembaca dapat mengambil hikmah dan teladan dari kisah hidup sang tokoh.
3. Reorientasi
Reorientasi merupakan pernyataan kesimpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah dijabarkan sebelumnya.

Berdasarkan penjelasan di atas, hal yang dapat diteladani dari Eduard Douwes Dekker adalah semangatnya yang mengilhami bangsa Indonesia. Dibuktikan dengan kutipan “Multatuli telah mengilhami bukan hanya karya sastra di Indonesia, melainkan juga telah mengubah semangat kebangsaan di Indonesia. Semangat kebangsaan ini bukan saja pemberontakan terhadap sistem kolonial dan eksploitasi ekonomi Hindi-Belanda (missal tanam paksa). melainkan juga kepala adat, kekuasaan, dan feodalisme yang tidak ada.”. Kutipan tersebut merupakan peristiwa penting yang menjelaskan keteladanan sang tokoh.