Apabila pada suhu 40°C terdapat 100 cm^3 air dan 100 cm^3 alkohol yang masing-masing diletakkan pada wadah yang berbeda, maka manakah yang memiliki volume akhir (Vf) paling sedikit pada suhu 100°C? (koefisien muai volume air: 0,00021/°C, koefisien muai volume alkohol: 0,0011/°C)

Apabila pada suhu 40°C terdapat 100 cm^3 air dan 100 cm^3 alkohol yang masing-masing diletakkan pada wadah yang berbeda, maka manakah yang memiliki volume akhir (Vf) paling sedikit pada suhu 100°C? (koefisien muai volume air: 0,00021/°C, koefisien muai volume alkohol: 0,0011/°C)

Jawabannya adalah volume akhir air paling sedikit.

Bila sebuah benda berbentuk balok dipanaskan, akan terjadi pemuaian dalam arah memanjang, melebar dan meninggi. Maka dikatakan benda mengalami muai volume.

Besar pemuaian benda yang mengalami muai volume jika dipanaskan dari T1 menjadi T2 dapat ditentukan dengan rumus berikut :
V = Vo(1 + γ(T2 -T1))
dengan :
Vo = Volume benda pada suhu T1 (m)
V = Volume benda pada suhu T2 (m)
γ = koefisien muai luas (/°C)
T1 = suhu benda sebelum dipanaskan (°C)
T2 = suhu benda setelah dipanaskan (°C)

Diketahui :
T1 = 40°C
Vo = 100 cm³
T2 = 100°C
γ air = 0,00021/°C
γ alkohol = 0,0011/°C

Ditanya :
V paling sedikit

Pembahasan :
Hitung masing-masing volume akhir :
V air = Vo(1 + γ(T2 -T1))
V air = 100(1 + 0,00021(100 – 40))
V air = 101,26 cm³

V alkohol = Vo(1 + γ(T2 -T1))
V alkohol = 100(1 + 0,0011(100 – 40))
V alkohol = 106,6 cm³

Volume air < Volume alkohol

Jadi volume akhir air paling sedikit.