Perhatikan bagan ekstraksi besi dalam tanur tinggi di samping ini. Reaksi CO2(g) + C(s) → 2CO(g) terjadi pada bagian nomor …

Perhatikan bagan ekstraksi besi dalam tanur tinggi di samping ini.
Reaksi CO2(g) + C(s) → 2CO(g) terjadi pada bagian nomor …

Perhatikan bagan ekstraksi besi dalam tanur tinggi di samping ini. Reaksi CO2(g) + C(s) → 2CO(g) terjadi pada bagian nomor ...

Reaksi pada soal terjadi pada bagian V.

Proses ekstrasi besi yang ditunjukkan pada soal adalah proses tanur tinggi. Besi didapatkan dari proses ketraksi bijih besi seperti hematit (Fe₂O₃) atau magnetit (Fe₃O₄). Proses ini memanfaatkan reaksi redoks. Pereduksi yang digunakan dalam proses ini adalah karbon yang berasal dari kokas.
Oksigen yag dimasukkan ke dalam tanur akan bereaksi dengan kokas dan batu kapur yang dicampurkan menghasilkan gas CO dan CO₂. Kedua gas ini akan bereaksi dengan dengan zat yang berbeda-beda sesuai dengan zona suhunya.
Zona 1(200⁰C) : Fe₂O₃ + CO → 2Fe₃O₄ + CO₂
Zona 2 (600⁰C) : Fe₃O₄ + CO → 3FeO + CO₂
Zona 3 (1000⁰C) : FeO + CO → Fe + CO₂
Zona 4 (1500⁰C) :Biasanya terdapat kerak(CaSiO₂) dan besi cair. CaSiO₂ merupakan kerak hasil reaksi antara silikat dan aluminium oksida (dari pengotor bijih besi)
Zona 5 : zona paling dasar dengan suhu paling tinggi tempat pembentukan gas Co
2C + O₂ → 2CO
CO₂ + C → 2CO

Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas, pembentukan CO berada di dasar tanu.