Penyelesaian kosovo

penyelesaian kosovo

Penyelesaian kasus Kosovo dengan Serbia diselesaikan melalui”Brussel Agreement” pada 2013.

Untuk lebih detailnya, yuk simak penjelasan berikut.

Pada 17 Februari 2008, Kosovo mendeklarasikan kemerdekaannya secara sepihak tanpa persetujuan Serbia sebagai negara induknya. Untuk mengatasi tersebut dibentuklah komisi untuk penyelesaian masalah Kosovo. Pada 28 Fe​bruari 2008, dibentuk International Steering Group for Kosovo yang beranggotakan Inggris, Perancis, Jerman, Italia, AS, Austria, Republik Ceko, Finlandia, Swedia, Turki, Belgia, Denmark, Hongaria, Slovenia dan Swiss. Sementara, pada 4 Maret 2008, EU membentuk European Rule of Law Mission (EULEX) yang merupakan misi perdamaian dan keadilan untuk membantu pemerintah Kosovo mengawasi area dan kebijakan di Kosovo.

Tidak hanya itu, Kosovo dan Serbia juga mengupayakan upaya penyelesaian pada forum internasional maupun regional. Diantaranya, pengakuan Organisasi Konferensi Islam (OKI), UNESCO, Dewan Keamanan PBB, serta Mahkamah Internasional untuk menyelesaikan masalah diantara keduanya. Namun, kedua pihak tetap berpegangan pada pendiriannya yang berseberangan. Kosovo merasa berhak untuk memerdekan diri, sedangkan Serbia tidak mengakui kemerdekaan sepihak yang dilakukan Kosovo.

Akhirnya, setelah rangkaian penyelesaian tersebut, Serbia dan Kosovo bersepakat dalam “Brussel Agreement.” Pasca Brussels Agreement yang dicapai pada 19 April 2013, secara umum situasi politik dan keamanan di Kosovo berlangsung cukup stabil. Namun demikian, implementasi kesepakatan tersebut diperkirakan akan berjalan lamban karena kedua belah pihak memiliki perbedaan pandangan yang cukup mendasar, khususnya terkait dengan pelaksanaan pembentukan pemerintahan munisipal, pengaturan institusi kepolisian, pengadilan, plat kendaraan, telekomunikasi dan energi (listrik).

Berdasarkan pemaparan di atas, penyelesaian konflik Kosovo dan Serbia melalui Brussel Agreement.

Semoga membantu ya.